Adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran dari pengarang.
•Majas dibagi menjadi beberapa macam, yakni
1.Majas Perbandingan
A.Majas Metafora
Majas metafora adalah hampir sama dengan simile, tetapi diungkapkan secara singkat dan padat tanpa menggunakan kata seperti, ibarat, laksana, atau dinyatakan secara implisit. Contoh :
- Raja siang,
- Dewi malam,
- Kambing hitam, dll.
B. Majas Alegori
Majas alegori adalah cerita yang digunakan sebagai lambang yang digunakan untuk pendidikan. Contoh :
- Anjing dan kucing,
- Kelinci dan kura-kura, dsb
C. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang membuat banda mati seolah-olah hidup memiliki sifat-sifat manusia. Contoh :
- Kereta api tua itu meraung-raung di tengah kesunyian malam jumat pahing.
- Awan menari-nari di angkasa
D. Majas Perumpamaan/Simile
Majas perumpamaan/simile adalah suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh :
- Bagaikan harimau pulang kelaparan
- Seperti manyulam di kain lapuk
E. Majas Antitesis
Majas antilesis adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh :
- Semua kebaikan ayahnya dibalas dengan keburukan yang menyakitkan
2.Majas Pertentangan
A.Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan. Contoh :
- Ibu itu terkejut setengah mati ketika mendengar anaknya tidak lulus ujian nasional.
- Pahlawan itu bermandikan darah.
- Air matanya menganak sungai.
B.Majas Ironi
Majas ironi adalah gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh :
- Pandai sekali kau baru datang ketika rapat mau selesai.
- Bagus sekali tulisanmu, sampai-sampai tidak bisa terbaca.
C. Majas Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu yang baik menjadi bersifat negatif. Contoh :
- Mampirlah ke gubuk saya! (padahal rumahnya besar dan mewah)
3.Majas Pertautan
1.Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan segala sesuatu sebagai penggantinya.
Contoh:
- Sang Merah Putih berkibar dengan gagahnya di angkasa.
2.Sinekdoke ini terdiri atas dua gaya bahasa.
a. Pars Prototo adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, tetapi yang dimaksud keseluruhan.
Contoh:
Setiap kepala dikenai sumbangan sebesar Rp 1. 500,00
c. Totem pro parte adalah gaya bahasa yang menyebutkan keseluruhan tetapu yang dimaksudkan sebagian.
Contoh:
Sekolah kami sudah dua kali mendapat juara pertama dalam lomba cerdas cermat bahasa Inggris.
3. Alusio adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa, tokoh, dan tempat yang sudah banyak dikenal oleh pembaca. Gaya bahasa ini juga tidak menggunakan peribahasa, ungkapan, atau sampiran pantun yang isinya telah diketahui oleh umum.
Contoh:
- Jangan seperti kura – kura dalam perahu.
4. Eufimisme adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan – ungkapan halus, untuk menggantikan ungkapan yang dirasa kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Contoh:
- Sayang, anak setampan itu hilang akal.
- Maaf ya, putra Bapak agak lambat dalam menerima pelajaran.
4. Majas Perulangan
1.Pleonasme adalah gaya bahasa yang mengandung makna berlebihan.
Contoh:
Saya menyaksikan pembakaran rumah itu dengan mata kepala saya sendiri.
2.Repetisi adalah majas yang berupa pengulangan kata dengan maksud menarik perhatian.
Contoh :
Ia menengok dan menengok lagi ke belakang.
•Majas dibagi menjadi beberapa macam, yakni
1.Majas Perbandingan
A.Majas Metafora
Majas metafora adalah hampir sama dengan simile, tetapi diungkapkan secara singkat dan padat tanpa menggunakan kata seperti, ibarat, laksana, atau dinyatakan secara implisit. Contoh :
- Raja siang,
- Dewi malam,
- Kambing hitam, dll.
B. Majas Alegori
Majas alegori adalah cerita yang digunakan sebagai lambang yang digunakan untuk pendidikan. Contoh :
- Anjing dan kucing,
- Kelinci dan kura-kura, dsb
C. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang membuat banda mati seolah-olah hidup memiliki sifat-sifat manusia. Contoh :
- Kereta api tua itu meraung-raung di tengah kesunyian malam jumat pahing.
- Awan menari-nari di angkasa
D. Majas Perumpamaan/Simile
Majas perumpamaan/simile adalah suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh :
- Bagaikan harimau pulang kelaparan
- Seperti manyulam di kain lapuk
E. Majas Antitesis
Majas antilesis adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh :
- Semua kebaikan ayahnya dibalas dengan keburukan yang menyakitkan
2.Majas Pertentangan
A.Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan. Contoh :
- Ibu itu terkejut setengah mati ketika mendengar anaknya tidak lulus ujian nasional.
- Pahlawan itu bermandikan darah.
- Air matanya menganak sungai.
B.Majas Ironi
Majas ironi adalah gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh :
- Pandai sekali kau baru datang ketika rapat mau selesai.
- Bagus sekali tulisanmu, sampai-sampai tidak bisa terbaca.
C. Majas Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu yang baik menjadi bersifat negatif. Contoh :
- Mampirlah ke gubuk saya! (padahal rumahnya besar dan mewah)
3.Majas Pertautan
1.Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan segala sesuatu sebagai penggantinya.
Contoh:
- Sang Merah Putih berkibar dengan gagahnya di angkasa.
2.Sinekdoke ini terdiri atas dua gaya bahasa.
a. Pars Prototo adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, tetapi yang dimaksud keseluruhan.
Contoh:
Setiap kepala dikenai sumbangan sebesar Rp 1. 500,00
c. Totem pro parte adalah gaya bahasa yang menyebutkan keseluruhan tetapu yang dimaksudkan sebagian.
Contoh:
Sekolah kami sudah dua kali mendapat juara pertama dalam lomba cerdas cermat bahasa Inggris.
3. Alusio adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa, tokoh, dan tempat yang sudah banyak dikenal oleh pembaca. Gaya bahasa ini juga tidak menggunakan peribahasa, ungkapan, atau sampiran pantun yang isinya telah diketahui oleh umum.
Contoh:
- Jangan seperti kura – kura dalam perahu.
4. Eufimisme adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan – ungkapan halus, untuk menggantikan ungkapan yang dirasa kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Contoh:
- Sayang, anak setampan itu hilang akal.
- Maaf ya, putra Bapak agak lambat dalam menerima pelajaran.
4. Majas Perulangan
1.Pleonasme adalah gaya bahasa yang mengandung makna berlebihan.
Contoh:
Saya menyaksikan pembakaran rumah itu dengan mata kepala saya sendiri.
2.Repetisi adalah majas yang berupa pengulangan kata dengan maksud menarik perhatian.
Contoh :
Ia menengok dan menengok lagi ke belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar