Senin, 07 Desember 2009

JARINGAN SARAF


A. DEFINISI JARINGAN SARAF

- Merupakan jaringan yang bertanggung jawab dalam menghantarkan impuls-impuls saraf.

- Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi.

- Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang.

- Selain berkemampuan utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan bersekresi seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori neroen-dokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin.

- Jaringan saraf sebagai suatu sistem komunikasi biasanya dibagi menjadi :

Systema nervorum centrale dan Systema nervorum periferum.




B. SEL SARAF (NEURON)

• Sel saraf yang dinamakan pula sel neuron berbeda dengan sel-sel dari jaringan dasar lainnya karena adanya tonjolan-tonjolan yang panjang dari badan selnya.

• Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.

• Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh.

• Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan.



• Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu :

1. Dendrit



• Merupakan suatu struktur yang memiliki banyak penjuluran sitoplasma ke arah luar badan sel atau tonjolan-tonjolan dari badan sel saraf yang bercabang-cabang sebagai pohon sehingga memperluas permukaan sel saraf.

• Dendrit berperan dalam menerima rangsangan dari lingkungan, sel epitel (reseptor) atau neuron-neuron lainnya.

• Bentuk percabangan dendrit tergantung dari jenis sel sarafnya. Fungsinya merambatkan impuls ke arah badan sel.



2. Badan Sel

• Yaitu bagian sel saraf yang mengandung sitoplasma dan inti, maka kadang-kadang bagian ini disebut pula sebagai perikarion. Bentuk dan ukuran dapat beraneka ragam, tergantung fungsi dan letaknya.

• Inti sel biasanya terletak sentral, walaupun kadang-kadang dapat eksentrik. Biasanya berbentuk bulat; dan berukuran besar. Di dalamnya terdapat butir-butir khromatin halus yang tersebar. Nukleolus biasanya besar sehingga kadang-kadang dapat disangka sebagai intinya sendiri. Penampilan inti yang demikian merupakan ciri khas dari sel saraf, oleh karena berkaitan erat sekali dengan kegiatan sel saraf. Dalam nukleolus banyak mengandung molekul RNA yang penting untuk kegiatan sel terutama dalam sintesis protein, sehingga mengikat warna basofil.

• Sitoplasma sel saraf mengandung berbagai macam organela seperti halnya jenis sel lain. Ciri khas dari sitoplasma sel neron yaitu adanya bangunan basofil yang berbentuk sebagai bercak-bercak yang dinamakan: Substansi Nissl yang tidak lain adalah granular endoplasmic reticulum yang banyak mengandung butir-butir ribosom sebesar 100–300Œ. Kehadiran bangunan tersebut mendukung adanya kegiatan sintesis protein. Bentuk dan susunan substansi Nissl sangat tergantung dari jenis sel saraf nya.

• Badan sel juga berperan dalam menerima rangsang.




3. Akson

• Akson merupakan tonjolan yang hanya terdapat sebuah dan berfungsi merambatkan impuls yang meninggalkan badan sel. Bahkan salah satu jenis sel saraf dalam retina yang disebut sel amakrin tidak memiliki akson sama sekali. Akson berpangkal pada badan sel sebagai suatu bukit kecil yang dinamakan oxon hillock. Di dalam daerah ini tidak terdapat substansi Nissl, karena di daerah ini banyak nerofibril yang akan meninggalkan badan sel.

• Secara keseluruhan akson dilindungi oleh Sel Schwann yang berfungsi dalam regenerasi akson yang rusak. Batas antar Sel Schwann yang satu dengan Sel Schwann yang lainnya disebut nodus ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.

• Panjang akson dan diameternya berbeda-beda. Makin besar diameternya makin cepat perambatan impulsnya. Ujung akson akan berhubungan dengan ujung dendrit , biasanya melalui celah selebar 15 nm antara membran plasma yang berhadapan. Bagian penghubung ini dinamakan sinaps. Melalui sinaps inilah rangsang dilanjutkan dari neuron satu ke neuron lain dan ke reseptor. Arah rangsang atau impuls selalu datang dari dendrit ke badan sel dan ke akson.

• Di beberapa tempat akson memberikan percabangan yang dinamakan kolateral, sedang ujung akson akan bercabang-cabang sebagai pohon yang dinamakan telodendron.

• Akson berperan dalam menghantarkan impuls-impuls saraf ke sel-sel lainnya yang tidak lain adalah perubahan potensial listrik, agar efisien maka perlu dibungkus dengan bahan isolator yang dinamakan Selubung mielin. Sebelah luarnya masih ada selubung lain yang dinamakan selubung nerolema. Sebagian besar sel saraf invertebrata tidak mempunyai selubung mielin. Fungsi selubung mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.





C. KLASIFIKASI NEURON

- Berdasarkan Fungsi



a. Sel Saraf Sensorik

o Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).


b. Sel Saraf Motorik

o Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motorik berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.


c. Sel Saraf Penghubung

o Sel saraf penghubung disebut juga sel saraf intermediet atau konektor. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf penghubung menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.


- Berdasarkan Bentuk Percabangan

a. Neuron Anaksonik

o Neuron anaksonik adalah neuron yang tidak dapat dibedakan antara dendrit dan aksonnya.


b. Neuron Unipolar


• Neuron unipolar hanya mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya, selanjutnya cabang akan terbelah dua sehingga bentuk dari neuron unipolar akan menyerupai huruf “T”. Satu belahan cabang berperan sebagai dendrit, sementara yang lain sebagai akson. Neuron unipolar ini umumnya mempunyai fungsi sebagaimana sensory neuron yaitu sebagai pembawa sinyal dari bagian tubuh (sistem saraf perifer) menuju ke sistem saraf pusat.



c. Neuron Bipolar


• Neuron bipolar, sesuai dengan namanya, mempunyai dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang saling berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai dendrit, sementara yang lain berperan sebagai akson. Karena percabangannya yang demikian ini, maka badan sel saraf neuron bipolar mempunyai bentuk yang agak lonjong/elips. Neuron bipolar umumnya mempunyai fungsi sebagaimana interneuron, yaitu menghubungkan berbagai neuron di dalam otak dan spinal cord.



d. Neuron Multipolar


• Neuron multipolar adalah jenis sel saraf yang paling umum dan paling banyak ditemui. Sel saraf ini mempunyai dendrit lebih dari satu, namun hanya memiliki sebuah akson. Karena jumlah dendrit pada setiap neuron multipolar bisa bervariasi banyaknya, maka bentuk badan sel saraf multipolar ini seringkali dikatakan berbentuk multigonal.

• Neuron multipolar umumnya mempunyai fungsi sebagaimana motoneuron, yaitu membawa sinyal/isyarat dari sistem saraf pusat menuju ke bagian lain dari tubuh, seperti otot, kulit, ataupun kelenjar.

JARINGAN PENGISI

• Yang dimaksudkan dengan jaringan pengisi meliputi semua komponen jaringan saraf yang tidak ikut berfungsi dalam merambatkan impuls saraf, tetapi bukan jaringan pengikat oleh karena berasal dari jaringan ektoderm.

• Jaringan pengisi ini dibedakan untuk Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifir.

• Pada Sistem Saraf Pusat, sel-sel jaringan pengisi dinamakan neroglia.

• Pada Sistem Saraf Perifer terdapat sel satelit atau sel kapsel dalam ganglion, dan sel Schwann.

• Fungsi jaringan neroglia bertindak sebagai ;

- penyokong, untuk nutrisi dan sebagai

- isolator terhadap gel saraf.

• Hubungan antara sel glia dan sel saraf demikian eratnya sehingga merupakan unit fungsional.

• Dalam Sistem Saraf Pusat dibedakan adanya beberapa jenis sel seperti :



a. Sel Ependim

o Sel ependim telah umum disepakati dimasukkan ke dalam kelompok neroglia, walaupun badan selnya tidak terdapat di antara sel-sel saraf. Oleh karena pada saat pembentukan Sistem Saraf Pusat sel-sel ependim membatasi Tuba neuralis maka setelah lahir sel-sel ini masih diketemukan membatasi rongga otak yang dinamakan ventriculus dan rongga pada Medulla spinalis yang dinamakan Canalis centralis.

o Sel-sel ependim yang berbentuk silindris pendek tersusun sebagai epitil paling sedikit mempunyai 3 fungsi yaitu :

proliferatif, sebagai penyokong karena tonjolan-tonjolannya terdapat di antara sel-sel saraf, dan berbentuk sebagai epitil plexus choroideus.

o Fungsi terakhir ini mempunyai kaitan dengan produksi cairan serebrospinal.

o Sel mirip spongioblas diketemukan di antara sel-sel neroglia yang lain mempunyai inti yang paling kecil, berbentuk bulat dan lebih padat susunan khromatinnya.

o Untuk mempelajari percabangan tonjolan sitoplasma sel-sel neroglia digunakan fiksasi larutan bikhromat yang kemudian dilakukan pewarnaan khusus. Atas jasanya mendapatkan cara pewarnaan khusus ini Camillo Golgi memperoleh Hadiah Nobel dalam tahun 1906. Dengan mempelajari tonjolan-tonjolan tersebut orang lebih dapat memahami fungsi menopang, karena ternyata betapa kompleksnya tonjolan-tonjolan tersebut membentuk anyaman.


b. Astrosit

o Astrosit menunjukkan inti yang paling besar dan berbentuk ovoid atau bulat dengan warna yang pucat oleh karena butir-butir khromatin yang halus dan tersebar. Sebagian besar khromatin menempel pada selubung inti sehingga batas inti menjadi lebih jelas. Di dalam intinya kadang-kadang dapat terlihat nukleolus.


c. Oligodendroglia

o Oligodendroglia atau oligodendrosit merupakan populasi yang paling banyak diketemukan sebagai kumpulan inti yang berukuran lebih kecil daripada inti astrosit. Inti yang berbentuk bulat dan ovoid ini berwarna lebih gelap karena khromatinnya lebih padat. Kadang-kadang dalam intinya dapat diketemukan nukleolus pula.


d. Mikroglia

o Mikroglia merupakan pengecualian dalam asal-usulnya oleh karena berasal dari jaringan mesenkhim. Sel ini dapat dibedakan dengan yang lain karena bentuk intinya yang memanjang dengan butir-butir khromatin yang tersebar rata. Kadang-kadang masih dapat terlihat sitoplasma di sekitar intinya.


# Sistem Saraf Perifer

a. Sistem Saraf Sadar

Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).


b. Sistem Saraf Tak Sadar

Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar