Selasa, 08 Desember 2009

KATA ULANG

Kata ulang adalah bentuk dasar dalam pemakaian bahasa yang terjadinya dari pengulangan kata, baik dalam pengucapan maupun penulisannya. Kata ulang merupakan kata yang diulang menulisnya. Kata ulang yang ditulis dengan tanda penghubung ( coret ). Pada surat kabar, tulisan cepat, notula bisa memakai angka dua kecil di atas.
Dalam penulisannya, kata ulang untuk Bahasa Indonesia yang disempurnakan ( EYD ) ialah dengan memberikan tanda hubung diantara kedua dasarnya.

# Makna Kata Ulang

1. Kata ulang kata benda
a. Menyatakan banyak atau serupa
Contoh : Murid-murid, orang-orang, daun-daun
b. Menyatakan tiruan atau menyerupai
Contoh : Mobil-mobilan, robot-robotan, pedang-pedangan
c. Menyatakan bermacam-macam
Contoh : Sayur-sayuran, lauk-pauk, umbi-umbian
d. Menyatakan setiap
Contoh : Gerak-gerik orang itu mencurigakan.

2. Kata ulang kata kerja
a. Menyatakan terus-menerus
Contoh : Kemarin ayah tidur-tidur saja.
b. Menyatakan tanpa tujuan
Contoh : Kemarin kakak berjalan-jalan saja.
c. Menyatakan berulang-ulang
Contoh : Berteriak-teriak, melempar-lempar, berlari-lari
d. Menyatakan selalu
Contoh : Kursi itu jangan dipindah-pindahkan!
e. Menyatakan saling ( residok )
Contoh : Hajar-menghajar, makan-memakan
3. Kata ulang kata sifat
a. Menyatakan sangat/menyangatkan
Contoh : Erat-erat, sunyi-senyap
b. Menyatakan pada umumnya
Contoh : Walau jauh dari ibu kota orang di desa kaya-raya.
c. Menyatakan sesuatu yang maksimal
Contoh : Tenaganya terkuras habis-habisan disana.
d. Menyatakan agak
Contoh : Kemerah-merahan, kebiru-biruan, keputih-putihan
e. Menyatakan walau
Contoh : Kecil-kecil cabe rawit
f. Menyatakan intensitas/derajat
Contoh : Setinggi-tingginya, sekencang-kencangnya
g. Menyatakan memiliki sifat
Contoh : Keibu-ibuan, kekanak-kanakan

# Menurut bentuk, kata ulang ada 4 macam, yaitu :

1. ( Dwipurwa Jawa/reduplika ) adalah kata yang diulang suku kata pertama.
Contoh :
Jaka menjadi jejaka
Tangga menjadi tetangga
Berapa menjadi beberapa
2. Kata ulang sejati ada 3 macam, yaitu :
a. Murni yang diulang kata dasarnya, misalnya :
* Makan-makan, lari-lari, rumah-rumah, jalan-jalan
b. Berimbuhan, misalnya :
* Tertawa-tawa, tali-temali, minum-minuman
c. Variasi/berubah bunyi, misalnya :
* Beras-petas, teka-teki, lauk-pauk, sayur-mayur
3. Kata ulang bersambung, misalnya :
* Kenang-kenangan, setinggi-tingginya
4. Kata ulang semu, artinya jauh berbeda dengan kata dasarnya, misalnya :
* Agar-agar, kuda-kuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar