Dalam Belengu Narkotika
By Riesa Annis Safitri
Aku terasing
Di pojok paling sunyi
Dalam belengu narkotika
Nyanyian detak jantungku
Nyanyian denyut nadiku
Desahan napasku
Menemani kesunyianku
Begitu beriringan
Bagai deretan gerbong kereta api
Aku tak mampu menahannya
Hati penuh dilema
Terlanjur dialiri darah hitam
Penuh belengu narkotika
Begitu erat mendekapku
Benda itu terus menghantuiku
Buatku mati sesaat
Buatku tercandu
Buatku senang
Terbang tinggi ke angkasa
Ingin ku terlepas darinya
Tapi darah hitam terlanjur tenggelam
Dalam aliran tubuhku
Terlanjur mendekapku
Tinggalah menanti ajal
Buatku tetap terasing
Di pojok paling sunyi
Dalam belengu narkotika
Sabtu, 28 Agustus 2010
Senin, 23 Agustus 2010
DUSTA
DUSTA
By Riesa Annis Safitri
Aku kan menari
Dalam angin musim semi
Dan guguran musim semi
Seperti mantra
Tak kan pernah rusak
Ku ingin kau tatap mataku
Ucapkan namaku
Genggam tanganku
Kau tidak berpikir aku bisa
Bantu aku
Jika ini adalah dusta
Tetap kebohongan akan mengakhiri
By Riesa Annis Safitri
Aku kan menari
Dalam angin musim semi
Dan guguran musim semi
Seperti mantra
Tak kan pernah rusak
Ku ingin kau tatap mataku
Ucapkan namaku
Genggam tanganku
Kau tidak berpikir aku bisa
Bantu aku
Jika ini adalah dusta
Tetap kebohongan akan mengakhiri
REMBULAN DAN MENTARI
REMBULAN DAN MENTARI
By Riesa feat Yogi
Yogi :
Sinar sang mentari
Tak secerah yang ku bayangkan
Seperti takdir
Ucapkan salam di ufuk timur
Ucapkan selamat tinggal di ufuk barat
Indahnya sang rembulan
Tak pernah ku jamah
Yang setia berikan sinarnya
Saat gelap hati melanda
Kilau sang mentari butakan semuanya
Ku telah buta dibuatnya
Nasibku
Berada di sebelah utara
Hingga mentari tak bisa dampingiku
Tetap di ufuk timur
Tetap di ufuk barat
Riesa :
Mentari
Terkadang buat kita buta
Sinarnya begitu terik
Membakar kulit
Menyilaukan hati
Menyilaukan mata
Buat kita buta
Tak seperti rembulan
Kan setia berikan cahaya
Kan selalu hangatkan hati
Disaat hati kelam
Disaat kegelapan datang melanda
Berikan jalan lurus
Disaat tersesat
Disaat tak tahu arah
Disaat tak bisa berpikir panjang
Berikanlah senyuman pada rembulan
Sudah menjadi takdir
Mentari berikan senyuman di ufuk timur
Lambaikan senyuman di ufuk barat
By Riesa feat Yogi
Yogi :
Sinar sang mentari
Tak secerah yang ku bayangkan
Seperti takdir
Ucapkan salam di ufuk timur
Ucapkan selamat tinggal di ufuk barat
Indahnya sang rembulan
Tak pernah ku jamah
Yang setia berikan sinarnya
Saat gelap hati melanda
Kilau sang mentari butakan semuanya
Ku telah buta dibuatnya
Nasibku
Berada di sebelah utara
Hingga mentari tak bisa dampingiku
Tetap di ufuk timur
Tetap di ufuk barat
Riesa :
Mentari
Terkadang buat kita buta
Sinarnya begitu terik
Membakar kulit
Menyilaukan hati
Menyilaukan mata
Buat kita buta
Tak seperti rembulan
Kan setia berikan cahaya
Kan selalu hangatkan hati
Disaat hati kelam
Disaat kegelapan datang melanda
Berikan jalan lurus
Disaat tersesat
Disaat tak tahu arah
Disaat tak bisa berpikir panjang
Berikanlah senyuman pada rembulan
Sudah menjadi takdir
Mentari berikan senyuman di ufuk timur
Lambaikan senyuman di ufuk barat
MENTARI SENJA
MENTARI SENJA
By Riesa feat Yogi
Yogi :
Awan gelap hilang perlahan
Membuka tabir sang mentari
Di cerahnya alam
Senja datang kembali
Riesa :
Senja itu datang
Memberikan senyumannya
Senja kan menghilang
Ketika mentari ucapkan selamat tinggal
Menjadi langit malam
Dihiasi senyuman rembulan
Yogi :
Malam kelam kembali mengusik hidupku
Mentari seakan sulit tuk menampakan sinarnya
Kapan sang mentari kan selalu mencerahkan hati?
Saat tak ada kegelapan hati di bumi
Riesa :
Senja buatku tersenyum
Senja kunanti ketika malam kelam merasuk dalam hatiku
Tapi....
Bagaimana jika senja tak muncul?
Tak cerahkan hatiku
Bersama mentari
Ketika malam kelam itu datang?
Ku kan setia menunggu
Hingga mentari senja datang
Buatku tersenyum kembali
By Riesa feat Yogi
Yogi :
Awan gelap hilang perlahan
Membuka tabir sang mentari
Di cerahnya alam
Senja datang kembali
Riesa :
Senja itu datang
Memberikan senyumannya
Senja kan menghilang
Ketika mentari ucapkan selamat tinggal
Menjadi langit malam
Dihiasi senyuman rembulan
Yogi :
Malam kelam kembali mengusik hidupku
Mentari seakan sulit tuk menampakan sinarnya
Kapan sang mentari kan selalu mencerahkan hati?
Saat tak ada kegelapan hati di bumi
Riesa :
Senja buatku tersenyum
Senja kunanti ketika malam kelam merasuk dalam hatiku
Tapi....
Bagaimana jika senja tak muncul?
Tak cerahkan hatiku
Bersama mentari
Ketika malam kelam itu datang?
Ku kan setia menunggu
Hingga mentari senja datang
Buatku tersenyum kembali
Sabtu, 21 Agustus 2010
CAHAYA FAJAR BIRU MUDA
CAHAYA FAJAR BIRU MUDA
By Riesa feat Muda Wijaya
Riesa :
Matahari cerah lagi hari ini
Dalam fajar biru muda
Aku menarik napas dalam-dalam
Udara di luar jendela
Berharap akan ada kejutan baik
Muda :
Dan sebagian cahayanya ada padamu
Maka jagalah cahaya itu bersamamu
Begitulah nyanyian pagi
Dan kau sebagai burung yang menari
Riesa :
Burung-burung bernyanyi
Menari dengan riangnya
Menyambut pagi yang cerah
Bersama cahaya fajar biru muda
By Riesa feat Muda Wijaya
Riesa :
Matahari cerah lagi hari ini
Dalam fajar biru muda
Aku menarik napas dalam-dalam
Udara di luar jendela
Berharap akan ada kejutan baik
Muda :
Dan sebagian cahayanya ada padamu
Maka jagalah cahaya itu bersamamu
Begitulah nyanyian pagi
Dan kau sebagai burung yang menari
Riesa :
Burung-burung bernyanyi
Menari dengan riangnya
Menyambut pagi yang cerah
Bersama cahaya fajar biru muda
SANG MENTARI
SANG MENTARI
By Riesa feat Yogi
I
Yogi :
Pagi datang
Menghapus jejak sang malam
Memberi cerah arti hidup
Memberi warna hati bahagia
Hilang terasa beban jiwa
Saat ku sambut sinarnya
Riesa :
Sambutlah sang mentari dengan suka cita
Yang selalu memberikan pencerahan
Yang akan menghilangkan segela kepenatan
Ketika mentari itu tersenyum
Mengucapkan salam paginya padamu
Merasuk dalam jiwamu
Membuat kau tersenyum
Yang akan menemanimu
Hingga ia harus kembali memberikan salam perpisahan padamu
Aku harap awan kelam tak bersedia mengganggu senyuman sang mentari
Yang dapat menghilangkan senyumanku dan kau
Yogi :
Mentari
Teruslah cerahkan duniaku
Meski waktu khan gelap
Teruslah sinari hatiku
Karna, cahyamu takkan hilang dihatiku
Riesa :
Cahaya mentari itu akan selalu setia
Mencerahkan seluruh dunia
Meski terkadang cahaya mentari itu lenyap di halau oleh awan kelam
Tetapi, mentari itu akan tetap tersenyum dari balik awan
Menyinari hatimu
Yogi :
Saat aku tatap mentari
Aku takut cahayanya menyilaukan hatiku
Sempat tersirat tuk menghalau cahaya tersebut
Tapi aku sadar
Hatiku kan gelap tanpa cahaya
Kini, cahaya itu kan ku terima meski menyakitkanku
II
Yogi :
Kini ku rasa gelap dalam hati
Tanpa kau matahari yg menyinari
Kau pergi menyinari hati yg lain
Sempat kau singgah menyinariku
Namun indah sang rembulan buatku tak rasakanmu
Kini kan ku tunggu kembali cahayamu
Kan ku simpan dalam harmoni maharani, matahariku
Riesa :
Kelamny hati ku yakin tak kan lama
Segera kan berakhir
Cepat atau lambat
Mentari kan kembali buatmu tersenyum
Jika kau setia menunggu hingga harmoni maharani mentari kembali buatmu tersenyum
Yogi :
Hanya 1 matahari dihati
Matahari yg dapat hangatkan hati dan memberikan arti hidup di dunia
Hanya dia
Kan ku tunggu hingga sang maharani, mentari kan kembali
Riesa :
Tunggulah....
Tak kan ada 2 matahari di hati
Yg kan menghangatkan hatimu
Yg kan memberikan arti hidup di dunia
Cukuplah...
Dengan 1 matahari
Yg menghiasi hatimu
Memberi arti hidup di dunia
Tunggulah....
III
Yogi :
Matahari...
Aq terperosok di lubang kegelapan hati...
Tanpa cahyamu...
Matahari...
Sinarilah aku, datanglah di negeri hatiku...
Kan ku tunggu hingga akhir waktuku...
Kau, maharani, matahariku...
Riesa :
Sinar maharani sang mentari kan menyinari hatimu
Cepat atau lambat
Tunggulah dengan setia
Kau tak akan terperosok ke lubang kegelapan hati
Ia kan datang ke negeri hatimu
Negeri hati penuh cahaya
Kau akan terperosok ke lubang cahaya maharani sang mentari....
By Riesa feat Yogi
I
Yogi :
Pagi datang
Menghapus jejak sang malam
Memberi cerah arti hidup
Memberi warna hati bahagia
Hilang terasa beban jiwa
Saat ku sambut sinarnya
Riesa :
Sambutlah sang mentari dengan suka cita
Yang selalu memberikan pencerahan
Yang akan menghilangkan segela kepenatan
Ketika mentari itu tersenyum
Mengucapkan salam paginya padamu
Merasuk dalam jiwamu
Membuat kau tersenyum
Yang akan menemanimu
Hingga ia harus kembali memberikan salam perpisahan padamu
Aku harap awan kelam tak bersedia mengganggu senyuman sang mentari
Yang dapat menghilangkan senyumanku dan kau
Yogi :
Mentari
Teruslah cerahkan duniaku
Meski waktu khan gelap
Teruslah sinari hatiku
Karna, cahyamu takkan hilang dihatiku
Riesa :
Cahaya mentari itu akan selalu setia
Mencerahkan seluruh dunia
Meski terkadang cahaya mentari itu lenyap di halau oleh awan kelam
Tetapi, mentari itu akan tetap tersenyum dari balik awan
Menyinari hatimu
Yogi :
Saat aku tatap mentari
Aku takut cahayanya menyilaukan hatiku
Sempat tersirat tuk menghalau cahaya tersebut
Tapi aku sadar
Hatiku kan gelap tanpa cahaya
Kini, cahaya itu kan ku terima meski menyakitkanku
II
Yogi :
Kini ku rasa gelap dalam hati
Tanpa kau matahari yg menyinari
Kau pergi menyinari hati yg lain
Sempat kau singgah menyinariku
Namun indah sang rembulan buatku tak rasakanmu
Kini kan ku tunggu kembali cahayamu
Kan ku simpan dalam harmoni maharani, matahariku
Riesa :
Kelamny hati ku yakin tak kan lama
Segera kan berakhir
Cepat atau lambat
Mentari kan kembali buatmu tersenyum
Jika kau setia menunggu hingga harmoni maharani mentari kembali buatmu tersenyum
Yogi :
Hanya 1 matahari dihati
Matahari yg dapat hangatkan hati dan memberikan arti hidup di dunia
Hanya dia
Kan ku tunggu hingga sang maharani, mentari kan kembali
Riesa :
Tunggulah....
Tak kan ada 2 matahari di hati
Yg kan menghangatkan hatimu
Yg kan memberikan arti hidup di dunia
Cukuplah...
Dengan 1 matahari
Yg menghiasi hatimu
Memberi arti hidup di dunia
Tunggulah....
III
Yogi :
Matahari...
Aq terperosok di lubang kegelapan hati...
Tanpa cahyamu...
Matahari...
Sinarilah aku, datanglah di negeri hatiku...
Kan ku tunggu hingga akhir waktuku...
Kau, maharani, matahariku...
Riesa :
Sinar maharani sang mentari kan menyinari hatimu
Cepat atau lambat
Tunggulah dengan setia
Kau tak akan terperosok ke lubang kegelapan hati
Ia kan datang ke negeri hatimu
Negeri hati penuh cahaya
Kau akan terperosok ke lubang cahaya maharani sang mentari....
LANGIT MALAM
LANGIT MALAM
By Riesa feat Muda Wijaya
Riesa :
Hai, langit malam
Apa kabarmu hari ini?
Kuharap langit malammu hari ini tak mendung
Temanilah aku
Hembuskanlah semilir angin malam di kamarku
Sehingga, bisa menumbuhkan inspirasi yang akan terus mengalir seperti air terjun
Temani aku untuk menemukan inspirasiku wahai langit dan angin malam
Hingga kau berganti menjadi langit dan angin pagi
Muda :
Bukalah sedikit saja jendelamu
Sebab kau kan rasakan kedatangan angin yang kau rindukan
Angin yang menemani catatanmu tergelincir
Menyibak kisah yang kau angankan
Riesa :
Dan kuharap angin itu akan segera datang
Sehingga akan banyak kisah yang aku dapatkan
Muda :
Sedapat malam menitipkan benda bendanya yang di terangkan
Hingga sedapat mungkin kau larungkan dalam kertasmu yang tak memilih bias
By Riesa feat Muda Wijaya
Riesa :
Hai, langit malam
Apa kabarmu hari ini?
Kuharap langit malammu hari ini tak mendung
Temanilah aku
Hembuskanlah semilir angin malam di kamarku
Sehingga, bisa menumbuhkan inspirasi yang akan terus mengalir seperti air terjun
Temani aku untuk menemukan inspirasiku wahai langit dan angin malam
Hingga kau berganti menjadi langit dan angin pagi
Muda :
Bukalah sedikit saja jendelamu
Sebab kau kan rasakan kedatangan angin yang kau rindukan
Angin yang menemani catatanmu tergelincir
Menyibak kisah yang kau angankan
Riesa :
Dan kuharap angin itu akan segera datang
Sehingga akan banyak kisah yang aku dapatkan
Muda :
Sedapat malam menitipkan benda bendanya yang di terangkan
Hingga sedapat mungkin kau larungkan dalam kertasmu yang tak memilih bias
LABIRIN CINTA
LABIRIN CINTA
By Riesa Annis Safitri
“Cinta itu akan berakhir suatu hari nanti.”
Kau berbisik sambil menjauh
Tidakkah kau melihat bahwa aku berpura-pura tidak mendengar itu?
Tak terhitung berapa kelopak bunga flamboyan menari bersama angin
Aku mengembara di labirin cinta yang penuh lika-liku
Aku sedang tenggelam dalam emosi yang hilang
Bahkan jika kita sudah berpisah
Kita dapat menghentikan waktu dan memanggil satu sama lain
Jika ada cinta
Aku memang tak ingin cinta ini akan berakhir suatu hari nanti
Aku tak mengharapkan hari itu akan segera tiba
Dua kata yang harus kita renungi
Percaya dan Setia
Apakah cinta itu akan bermakna bila tak ada kata-kata itu?
Cinta itu akan hilang
Bersama kelopak bunga flamboyan yang tertiup angin
bila tak ada kata-kata itu
Memang
Banyak orang yang berkata terkadang cinta itu menyakitkan.
Begitu menyakitkankah?
Sayangnya aku belum pernah merasakan bagaimana lika-liku hati
ketika sedang berada dalam labirin cinta
Mungkin di dalam labirin cinta itu tak hanya ada rasa cinta antara sepasang kekasih
Aku telah mencoba mengembara di labirin cinta
Di dalam labirin cinta masih banyak labirin cinta yang lain
Setelah kutemukan semua jawaban dari pertanyaan itu
Kini telah kutemukan lagi sebuah irama kesunyian
yang membuat tubuhku menari bergerak mengikuti irama jiwa
Memang tak mudah menjawab semua yang ada di dalam labirin cinta
Labirin yang penuh lika-liku
Terkadang kita bisa pusing dibuatnya
Tapi aku akan tetap berdiri tegak walau apa pun menghalangi perjalananku di labirin cinta
Mungkin di dalam labirin cinta itu tak hanya ada rasa cinta antara sepasang kekasih
Aku telah mencoba mengembara di labirin cinta
Di dalam labirin cinta masih banyak labirin cinta yang lain
Kutemukan semua itu di dalam LABIRIN CINTA
By Riesa Annis Safitri
“Cinta itu akan berakhir suatu hari nanti.”
Kau berbisik sambil menjauh
Tidakkah kau melihat bahwa aku berpura-pura tidak mendengar itu?
Tak terhitung berapa kelopak bunga flamboyan menari bersama angin
Aku mengembara di labirin cinta yang penuh lika-liku
Aku sedang tenggelam dalam emosi yang hilang
Bahkan jika kita sudah berpisah
Kita dapat menghentikan waktu dan memanggil satu sama lain
Jika ada cinta
Aku memang tak ingin cinta ini akan berakhir suatu hari nanti
Aku tak mengharapkan hari itu akan segera tiba
Dua kata yang harus kita renungi
Percaya dan Setia
Apakah cinta itu akan bermakna bila tak ada kata-kata itu?
Cinta itu akan hilang
Bersama kelopak bunga flamboyan yang tertiup angin
bila tak ada kata-kata itu
Memang
Banyak orang yang berkata terkadang cinta itu menyakitkan.
Begitu menyakitkankah?
Sayangnya aku belum pernah merasakan bagaimana lika-liku hati
ketika sedang berada dalam labirin cinta
Mungkin di dalam labirin cinta itu tak hanya ada rasa cinta antara sepasang kekasih
Aku telah mencoba mengembara di labirin cinta
Di dalam labirin cinta masih banyak labirin cinta yang lain
Setelah kutemukan semua jawaban dari pertanyaan itu
Kini telah kutemukan lagi sebuah irama kesunyian
yang membuat tubuhku menari bergerak mengikuti irama jiwa
Memang tak mudah menjawab semua yang ada di dalam labirin cinta
Labirin yang penuh lika-liku
Terkadang kita bisa pusing dibuatnya
Tapi aku akan tetap berdiri tegak walau apa pun menghalangi perjalananku di labirin cinta
Mungkin di dalam labirin cinta itu tak hanya ada rasa cinta antara sepasang kekasih
Aku telah mencoba mengembara di labirin cinta
Di dalam labirin cinta masih banyak labirin cinta yang lain
Kutemukan semua itu di dalam LABIRIN CINTA
KEDASI
KEDASI
By Riesa Annis Safitri
Hai, kedasi
Sepulang dari ruma lima ku dengar nyanyianmu
Nyanyian entah sebuah tangisan atau kebahagiaan
Tunjukkanlah dirimu
Wahai kedasi
Nyanyianmu terdengar miris di hatiku
Nyanyian entah sebuah tangisan atau kebahagiaan
Ingin sekali ku melihat wujudmu
Keluarlah dari persembunyianmu
Wahai kedasi....
By Riesa Annis Safitri
Hai, kedasi
Sepulang dari ruma lima ku dengar nyanyianmu
Nyanyian entah sebuah tangisan atau kebahagiaan
Tunjukkanlah dirimu
Wahai kedasi
Nyanyianmu terdengar miris di hatiku
Nyanyian entah sebuah tangisan atau kebahagiaan
Ingin sekali ku melihat wujudmu
Keluarlah dari persembunyianmu
Wahai kedasi....
TARIAN SAKURA
TARIAN SAKURA
By Riesa Annis Safitri
Tak ada perubahan tiap musim semi
Sakuramu tetap berguguran
Aku sudah kembali
Mengingat Tarian Sakuramu
Yang bersama semilir angin menyentuh
Guguran Sakuramu seperti mengirimkan nadanya
Yang membawaku terbang ke angkasa
Bersamamu
Hingga menelanjangi seluruh batin kita
By Riesa Annis Safitri
Tak ada perubahan tiap musim semi
Sakuramu tetap berguguran
Aku sudah kembali
Mengingat Tarian Sakuramu
Yang bersama semilir angin menyentuh
Guguran Sakuramu seperti mengirimkan nadanya
Yang membawaku terbang ke angkasa
Bersamamu
Hingga menelanjangi seluruh batin kita
PENGEMBARA LEMBAH MIMPI
PENGEMBARA LEMBAH MIMPI
By Riesa Annis Safitri
Kini aku hanyalah seorang pengembara lembah mimpi
Yang hidup dalam dunia imajinasi sendiri
Aku terdiam di lautan biru kesepian
Tidak tahu harus bagaimana
Tidak bisa bergerak maju, datang dan berhenti
Aku merenda air mata di lautan biru kesepian
Aku terus mengembara di lembah mimpi
Aku tak bisa melihatnya
Kemarin...
Hari ini...
Besok...
Bahkan tidak mencari jawaban
Aku terpejam
Aku hanya bisa menyerahkan diri untuk kelemahan ini
Dengan dosa egoisme
By Riesa Annis Safitri
Kini aku hanyalah seorang pengembara lembah mimpi
Yang hidup dalam dunia imajinasi sendiri
Aku terdiam di lautan biru kesepian
Tidak tahu harus bagaimana
Tidak bisa bergerak maju, datang dan berhenti
Aku merenda air mata di lautan biru kesepian
Aku terus mengembara di lembah mimpi
Aku tak bisa melihatnya
Kemarin...
Hari ini...
Besok...
Bahkan tidak mencari jawaban
Aku terpejam
Aku hanya bisa menyerahkan diri untuk kelemahan ini
Dengan dosa egoisme
SENANDUNG CINTA
SENANDUNG CINTA
By Riesa Annis Safitri
Musim cinta mengapung kekerasan
Terjebak di antara masa
Perasaan ini tidak dapat diselesaikan
Biarkan aku mendengar senandung cintamu
Tidak peduli seberapa kesepianku
Aku tahu kau tidak bisa kembali
Tapi rindu ini terlanjur tenggelam
Dalam senandung cinta
Aku punya perasaan yang bertemu lagi
Senandung cinta yang setia
Dalam kehampaan rasa
Tak akan hilang oleh gelapnya waktu
By Riesa Annis Safitri
Musim cinta mengapung kekerasan
Terjebak di antara masa
Perasaan ini tidak dapat diselesaikan
Biarkan aku mendengar senandung cintamu
Tidak peduli seberapa kesepianku
Aku tahu kau tidak bisa kembali
Tapi rindu ini terlanjur tenggelam
Dalam senandung cinta
Aku punya perasaan yang bertemu lagi
Senandung cinta yang setia
Dalam kehampaan rasa
Tak akan hilang oleh gelapnya waktu
Kamis, 19 Agustus 2010
Debut Pertama Di Dunia Modelling
Ini fotoku saat ikut lomba photogenic dan modelling di Centro tanggal 14 dan 15 Agustus kemarin XD. Awalnya aku cuma ikut lomba photogenic, tetapi karena tumben-tumbenan peraturannya harus foto di lokasi lomba, terpaksa aku harus kesana dengan style seperti ini. Begitu sampai sana, eh ternyata fotonya cuma sebentar banget. Ga mau ngerasa rugi udah dibela-belain ke salon, ya udah iseng-iseng aku ikut kategori lomba yang lagi satu. Lomba modelling. Aku grogi banget pas di atas panggung karena baru pertama kalinya aku berlenggak-lenggok di atas catwalk. Aku berusaha menghilangkan grogi itu karena aku ingin berusaha untuk mencoba.
Nggak disangka-sangka, pas pengumuman aku berhasil mendapat juara harapan 2 untuk kategori modellingnya. Yah, hasil yang lumayan untuk debut pertama tanpa latihan sama sekali. Dan juara 2 untuk kategori photogenicnya. Thanks GOD! You Bless Me Always XD. Aku akan berusaha untuk tampil lebih baik di lomba selanjutnya :)
^_^v
Narsis bersama pialaku XP
Salam
Pie_Pie Bo
Taka Shinrei ^_^v
Ketika Sebuah Keajaiban Datang Dari Naskah Air Mata Pintu Kota
Tanggal 5 Agustus kemarin jadi hari yang begitu indah bagiku ketika aku tahu ternyata cerpenku yang berjudul AIR MATA PINTU KOTA meraih juara 3 dalam lomba yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali. Aku seneng banget!!! Thanks GOD!!! Thanks buat Pak Muda Wijaya pelatihku di Teater Limas yang sangat kukagumi yang sudah memberikan dukungan dan inspirasi padaku XD. Thanks juga buat orang tuaku dan teman-teman yang sudah memberikan dukungan serta doa. Aku bakal berjuang untuk di tingkat Nasionalnya. Mohon dukungan dan doanya. Sankyuu ^_^v
Waktu penyerahan piala dan piagam penghargaan :)
Ini cuplikan dari cerpenku yang berjudul Air Mata Pintu Kota :
"Tanpa sadar butiran-butiran kristal bening itu menitik satu persatu di samudera perkabungan dari mataku bersamaan dengan tetesan-tetesan air hujan yang mulai turun dari langit membasahi Bumi. Aku menengadahkan kepalaku, menantang air hujan yang semakin lama semakin deras. Air mataku mengalir bersama AIR MATA PINTU KOTA."
^_^v
Salam
Pie_Pie Bo
Taka Shinrei ^_^v
Langganan:
Postingan (Atom)